- Kondisi sosial,politik dan sosial India
Agama Buddha lahir akibat kondisi
sosial dan politik India yang pada saat itu sangat memperihatinkan,dimana di
India pada saat itu banyak rakyat yang menderita sedangkan kehidupan raja di
Istana sangat mewah.
2. Ketidak puasan terhadap
doktrin brahmana
Ketika agama hindu berkembang dengan
pesat, ketamakan kaum brahmana makin menjadi. Karena hanya mereka yang mampu
membaca serta menyelenggarakan berbagai upacara keagamaan mereka mulai mulai
mengkomersilkan profesinya secara berlebihan. Upah yang diminta tidak sesuai
dengan pekerjaan yang dilakukan sehingga masyarakat mulai jenuh dengan tingkah
laku mereka. Jalan upacara korban pun sangat rumit, sehingga reformasi sebagai satu-satunya
jalan menuju sorga. Sebagai reaksi langsung bermunculan berbagai aliran yang
menentang agama Hindu di masyarakat.
Ada tiga aliran yang paling menonjol
pada saat itu. Pertama aliran yang dianjurkan oleh jabali berpendapat bahwa
tidak ada surga,tidak ada kehidupan akhir,tidak ada agama dan penyiksaan
diri.Karena itu bersenang-senanglah di dalam hidup. Hidup Cuma sekali, tidak
ada samsara, tidak mengenal dosa, aliran ini mengejek upacara keagamaan yang
dianggap membodohkan masyarakat dan merupakan sumber kebodohan kaum brahmana.
Aliran ini terutama diikuti oleh orang yang digolongkan dalam golongan paria
dalam agama Hindu.
Kedua,aliran yang dipinpin oleh
mahavira dan akhirnya disebut jaina. Yang ini lain lagi sangat bertolak
belakang dengan yang pertama. Aliran jaina mencari kebahagiaan abadi dengan
berbagai peraturan hidup yang keras. tidak boleh membunuh binatang terkecilpun
mereka hindari.ngan berbagai tarikat untuk mencapai keselamatan hidup yang akan
datang adalah perbuatan terpuji. Apalagi sampai membinasakan diri. Membunuh
diri sendiri merupakan jaminan untuk hidup bahagia di alam baka.
Aliran ketiga muncul sebagi aliran
yang merupakan jembatan emas dalam masyarakat. Dinamakan demikian karena aliran
ini dibawa oleh seseorang Gautama yang mendapat ilham untuk menyebarkan agama
bersama budha yang menjebatani kedua aliran terdahulu. Agama Budha mengambil
jalan tengah dalam menempuh hidup ini. Tidak hanya dengan bersenang-senang saja
atau dengan mematuhi peraturan yang terlalu keras menyiksa diri.
Sidartha Gautama adalah putra dari
raja Suddhodhana dari kerajaan Kavilawastu, Ibunya Dewi Maya dari kota dewadata
kota kecil di Kavilawastu yang wilayahnya meliputi wilayah Nepal, Bhutan dan
Shikkim sekarang. Ia merupakan lapisan ksatria .
No comments:
Post a Comment